Blokir Waktu!

Hai!!

Hari ini saya belajar bahwa yang namanya produktif itu bukannya kerja keras sampai tengah malam. Namun alokasi waktu dengan jelas, lalu benar-benar patuh sama alokasi waktu yang sudah ditentukan.

Kita punya banyak metode time management. Ada yang pakai pena + kertas, pakai BB, pakai laptop, pakai calendar online, pakai task, dll. Namun terlalu sering kita fokus pada formatnya, bukan pada fungsinya atau bagaimana time management itu bekerja buat kita. Nah, orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang produktif.

Bahkan menariknya, semakin lama dan semakin sukses seseorang…. dorongannya bukan lagi mengerjakan semakin banyak, namun justru bagaimana agar makin sedikit yang harus dikerjakan. Sedikit yang benar-benar berarti. Mereka alokasi waktu sungguh-sungguh. Alokasi waktu ONE Thing yang benar-benar menghasilkan hasil banyak. Untuk yang benar-benar produktif, lalu melindungi waktu yang sudah dialokasikan itu bagai macan melindungi anaknya.

Inline image 1

Banyak orang yang berusaha kerja gila-gilaan dari pagi sampai malam. Namun hasilnya tetap saja tidak maksimal. Saya merasakan sendiri, bahwa sebenarnya saya harus mengerjakan apa yang tidak bisa dikerjakan oleh orang lain. Kalau saya mengerjakan apa yang bisa dikerjakan oleh orang lain, apa gunanya saya dibayar lebih mahal?

Namun tidak gampang untuk bisa fokus. Karena ada banyak gangguan di sekitar. Ada BB yang selalu berbunyi, email yang tanpa henti, game yang selalu nongol di layar iPad, ada anak dan istri yang juga minta waktu dan perhatian.  Maka kita harus belajar untuk bisa melindungi waktu yang sudah kita blokir untuk diri sendiri. Saat kita bisa benar-benar fokus, hasilnya jauh lebih bagus. Seperti kata Alexander Graham Bell, “Cahaya matahari tidak akan membakar, sampai dia fokus“.

Kita mesti belajar untuk memblokir waktu secara rutin. Misalnya mulai dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang. Setiap hari, sampai mati. Dengan cara ini kita bisa benar-benar produktif. Karena banyak orang yang mengerjakan 1 hal sepele, namun makan waktu sehari penuh. Padahal sebenarnya tidak perlu seperti itu. Namun karena banyak gangguan, maka mereka jadi tidak produktif dan menghabiskan banyak waktu. Grafik mereka terlihat seperti di bawah ini.

Inline image 2

Itu adalah gambaran hari yang produktif bagi orang biasa. Mereka menghabiskan banyak waktu dan banyak stamina. Waktu untuk keluarga dll menjadi sangat sedikit.

Orang yang sangat produktif dan Dahsyat mempunyai time management yang berbeda.

Inline image 3

Orang-orang yang melakukan time management seperti ini, bukan hanya lebih banyak waktu untuk hal lain, mereka juga lebih sukses. Mereka sangat fokus. Mereka yang naik gaji lebih cepat. Mereka jadi terkenal akan kehebatan mereka dan jadi tidak tergantikan. Ini berbeda sekali dengan orang-orang yang menjadi jago di semua bidang sekaligus. Pada akhirnya jadi tidak jago apa-apa.

Jujur, saya sendiri masih termasuk ke dalam kelompok yang pertama. Saya masih harus banyak belajar disiplin dan membentuk kebiasaan untuk bisa masuk ke kelompok kedua.

Nah, untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, maka kita harus bisa memblokir waktu kita. Maka kita blokir dengan urutan sebagai berikut:

  1. Time block untuk istirahat / libur
  2. Time block untuk ONE Thing
  3. Time block untuk merencanakan waktu

1. Time block untuk istirahat / libur

Ternyata banyak orang-orang sukses yang merencakan hari libur mereka. Kenapa? Karena mereka tau bahwa mereka butuh libur dan mereka sanggup libur. Baik secara finansial maupun secara waktu. Bahkan orang-orang sukses melihat dirinya bekerja di sela-sela liburan. Saya ingat teman saya yang datang dari United Kingdom, namanya David.. Dia belajar saham sungguh-sungguh. Dia fokus pada satu hal tersebut. Dia jadi sangat-sangat bagus di sana. Dari lebih dari 800x trading, tidak pernah kalah satu kalipun. Selalu menang!! Fokus dan disiplinnya luar biasa.

Kebanyakan hidupnya diisi dengan menikmati hidup. Dia ke gym, olah raga, main-main, memasak. Namun saat dia kerja, dia meluangkan sedikit waktu, sungguh disiplin dan sungguh fokus. Saya belajar dari situ. Salah satu yang paling membuat saya ngiler tentu saja jadwal liburnya yang menyenangkan. Dia berlibur dengan tiket first class dan menikmati liburannya.

Dengan kita merencanakan libur dari jauh-jauh hari, kita merencanakan jam kerja di antara sela-sela liburan. Bukan sebaliknya. Lucu juga!! Ini juga berfungsi memberi tau orang-orang di sekitar kita untuk menyesuaikan jadwal mereka. Jadi dimulai dengan waktu untuk recharge & menghadiahi diri sendiri. Mulai dari kenikmatan yang sangat besar yang akan didapatkan. Start from the end.

All work and no play makes Jack dull. Liburan sama pentingnya dengan bekerja!

2. Time block untuk ONE Thing

Nah, ini justru jadi prioritas nomor 2. Liburan nomor 1. Kenapa? Karena kita pasti akan break down saat bekerja terus-menerus. Makin lama makin tumpul. Butuh waktu untuk step back dan merenung.

Saat mau ngebut, kita justru harus belajar untuk tenang.

Blokir dulu waktu untuk libur, lalu blokir waktu untuk SATU hal yang benar-benar penting. Satu hal untuk mengerjakan yang paling banyak hasilnya. Karena appointment yang paling penting adalah dengan diri sendiri!

Hal yang penting diperhatikan, kita belajar untuk mengerjakan sampai selesai. Bukan hanya patokan sama waktu. Ada orang yang bekerja dengan prinsip, “Sorry, waktu operasional sudah habis. Silakan datang lagi besok.” Namun ada juga yang bekerja sampai selesai. Kalau memang SATU hal itu penting dan butuh banyak perhatian + banyak waktu, ya kita luangkan! Nanti baru kita counter balance dengan liburan.

Orang-orang yang produktif bekerja sampai selesai, bukan hanya sampai batas waktu. Saya sendiri punya wallpaper seru. Bunyinya, “I don’t stop when I’m tired. I stop when I’m DONE

Jadi usahakan untuk dari pagi langsung blokir waktu. Kita boleh ambil 30 menit – 1 jam untuk mengerjakan hal lain, lalu segera kerjakan SATU hal yang sangat penting. Saat energi masih di puncak. Disarankan untuk memblok empat jam. Empat jam khusus untuk mengerjakan hal yang benar-benar penting.

Stephen King, salah satu penulis yang paling produktif juga mengatakan, bahwa jadwalnya sangat jelas. Pagi adalah waktunya dia bekerja. Siang untuk tidur-tiduran dan balas surat. Malam untuk family dan nonton TV. Dia sukses karena dia sangat disiplin. Pertama-tama jelas tidak gampang untuk bisa seperti ini. Apalagi buat yang kerja sama orang lain. Pasti banyak gangguan. Namun lama-kelamaan, orang mulai terbiasa dengan jadwal kita dan mulai menyesuaikan.

Kebanyakan orang sukses membagi waktu mereka sebagai berikut:

  • Pagi: untuk bekerja sendiri atau menciptakan sesuatu
  • Siang: untuk me-manage.

Maka di pagi hari langsung blokir waktu 4 jam, lalu di sore hari, meluangkan waktu sedikit-sedikit untuk semua staf atau orang lain yang membutuhkan waktunya.

3. Time block untuk merencanakan waktu

Di sini kita refleksi diri. Mana program yang sudah jalan dan yang belum. Seperti kata Bryan Tracy, “10% waktu yang kita pakai untuk merencakan kegiatan, bisa menghemat 90% waktu“. Selalu merencanakan dan berpikir di atas kertas!! Kita bisa memblock waktu sejam dalam seminggu untuk melihat lagi goal tahunan atau goal bulanan, seperti di gambar sebelumnya, “Goal Setting To The Now”

Nah, kunci di sini adalah butuh usaha keras di awal untuk membuat ini jadi kebiasaan. Setelah itu akan jadi jauh lebih menyenangkan. Seperti kata Pak Tung Desem Waringin, “Pertama kita yang membentuk kebiasaan, lalu kebiasaan yang membentuk kita.” Tiap hari kita merajut rantai kebiasaan, terus merajut hingga makin lama makin panjang. Tugas kita adalah menjaga jangan sampai rantai ini terputus. Ada cara visual yang bisa membantu. Misalnya, ambil kalendar besar, lalu kasih tanda check list di kalender setiap hari. Saat melihat tanda itu terus ada tiap hari, kita tau bahwa rantai kita terus berjalan.

Saya juga dapat satu quote keren, bahwa “Ketangguhan bukanlah satu perlombaan yang panjang. Namun rangkaian dari perlombaan-perlombaan pendek.” Makin lama jadi makin gampang. Momentumnya jadi makin besar.

Jadi yang harus kita lakukan adalah simpel, terus menjaga agar rantai tersebut tetap utuh. Satu rantai setiap hari. Simpel sekali. Caranya? Time block!

Nah, tentu saja saat kita sudah time block, hal bukan jadi lebih gampang. Karena orang di sekitar kita tidak tau cita-cita kita. Mereka juga tidak bertanggung-jawab atas cita-cita kita. Kita yang bertanggung-jawab penuh. Kita harus bisa menghadapi orang-orang yang butuh waktu kita, apalagi yang mendesak. Kalau sampai waktu Time Block kita harus terganggu, maka langsung ganti waktunya.

 Salah satu cara yang paling mujarab adalah dengan menggantung tulisan, “Sampai SATU hal saya selesai – Semua pekerjaan yang lain adalah gangguan”. Saya bahkan bikin versi photo 10R-nya, hehehhehe.

 

Inline image 4

Lama-kelamaan orang akan mengerti dan mendukung kita. Yang jelas, hidup tidak akan menjadi lebih simpel hanya karena kita men-simpel-kan fokus kita. Di sinilah ketangguhan kita diuji 🙂

Ada banyak cara untuk bisa lebih fokus. Dan Heath punya cara Dahsyat. Dia membeli sebuah komputer tua, menghapus browsernya, bahkan menghapus driver (software) networknya agar internet tidak bisa bekerja sama sekali. Lalu dia mulai bekerja. Cara yang Dahsyat!

Kalau misalnya, masih banyak gangguan, maka tanya ke diri sendiri, “Apa SATU hal yang bisa saya lakukan untuk melindungi time block saya setiap hari, yang kalau saya lakukan akan membuat semuanya jadi lebih gampang, atau mungkin tidak perlu dikerjakan.”

Salam Dahsyat!!

Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:

Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com