Yak, Memang Sudah Jadi Kebiasaan!!

Yak, sudah jadi kebiasaan!

Yak! Sudah jam 3 pagi, saya baru masuk ke kamar tidur. Baru merasakan enaknya buka sepatu. Aaaah….. Setelah sepatu dipakai seharian, percayalah…. Rasanya ENAKKKK banget bisa buka sepatu. Kadang mungkin ada bau-bau aneh juga, hehehhe. Namun gak masalah, biar deh.

Bahkan hal simpel seperti buka sepatu dan kaus kakipun bisa berasa enak banget. Bayangin, saya sudah pakai sepatu dari jam 8 pagi. Artinya saya sudah pakai sepatu dan mengajar dan berdiri selama kurang lebih 15 jam!

Kalau sudah begini, tentu saja hal yang paling enak adalah T-I-D-U-R! Namun tidur harus menunggu. Menunggu cukup lama, karena masih ada rutinitas lain yang harus dijalankan. Seperti bersih-bersih dan ngecas HP.

Kalau itu semua sudah selesai.. baru saya bisa…. tidur? NO WAY! Saya masih harus belajar dulu. Saya masih harus buka buku dulu. Tentu saja belajar jam setengah 4 pagi itu banyak godaannya. Belajarpun gak boleh sambil duduk di kasur atau di kursi, karena sangat beresiko untuk jatuh ketiduran. Maka pose favorit saya adalah belajar sambil berdiri, atau sambil nungging! Posenya memang harus aneh, supaya gak teler.

Maka proses belajar dimulai. Nah, belajarnya juga kudu sungguh-sungguh. Karena saya belajar untuk mengajarkan lagi. Bukan untuk ngajar besok-besok. Namun untuk ngajar saat itu juga. Malam itu juga saya harus mengajarkan kembali apa yang saya pelajari.

Kadang rasanya ‘gondok’ juga. Sudah jam setengah 4 pagi. Ayam saja sudah mulai gelisah di sarangnya. Nanti nanti jam 7 sudah harus bangun lagi. Paling-paling dapat tidur cuma 3 jam. Jam 9 kelas sudah dimulai lagi.

Kebiasaan belajar

 

Namun saya belum menemukan pelajaran baru. Belum menemukan sesuatu yang bisa diajarkan. Belum ketemu sesuatu yang saya belum tau. Namun, gak ada cerita. HAJAR!!! Pokoknya sampai ketemu sesuatu yang AHA! Yang bisa diajarkan kembali.

Kalau sudah ketemu, maka tugas saya berikutnya adalah kirim email ke mentor saya, Pelatih Sukses No.1 di Indonesia, @TungDW!! Sering kali saya tertidur sambil ngetik, namun tugas harus selesai saat itu juga. Harus belajar dan langsung ngajar saat itu juga. Setelah itu semua selesai, baru deh bisa berdoa dan tidur.

Pak Tung sendiri tidak pernah memaksa saya untuk belajar. Itu semua adalah keputusan dan komitmen saya sendiri. Saya bersyukur karena beliau mau terus membimbing saya.

Kadang saya harus belajar jam 3.30 pagi. Kadang saya baru selesai mengajar jam 7 pagi. Artinya jam 7 pagi baru buka sepatu dan kaus kaki. Jam 7.30 pagi baru bisa mulai buka buku.

Saya cerita ini sama sekali bukan dengan maksud pamer atau yang lain. Namun jujur, saya mendapat banyak sekali manfaat dari kebiasaan baik ini! Ada banyak kebiasaan DAHSYAT lain yang berkembang karena kebiasaan belajar tersebut.

Ternyata ada yang namanya “Keystone Habit”. Yaitu kebiasaan yang kalau kita pelihara akan mendorong habit / kebiasaan lain untuk ikut tumbuh.

Setelah dipelajari, ternyata keluarga yang punya kebiasaan untuk makan malam bersama, biasanya punya anak yang bisa mengerjakan PR dengan lebih baik, nilai sekolahnya lebih bagus, kontrol emosinya lebih baik dan juga lebih percaya diri.

Merapikan kasur setiap pagi ternyata berhubungan dengan produktivitas yang lebih baik, jiwanya lebih tenang dan bahagia, dan juga lebih disiplin dalam pengelolaan keuangan.

Bukannya makan bersama atau kasur yang lebih rapi yang membuat nilai anak-anak lebih bagus atau hidup bisa jadi lebih hemat. Namun, ternyata perubahan kebiasaan ini menghasilkan reaksi berantai membantu banyak kebiasaan lain ikut muncul.

Kebiasaan yang membentuk kebiasaan lain

Dalam kasus saya, saat saya terus belajar, maka sifat tangguh saya semakin terpupuk. Dalam keadaan apapun saya terus berjuang. Karena bahkan saat diopname di RS-pun, saya tetap ngotot membuka mata dan belajar. Saya juga punya kebiasaan untuk mempraktekkan yang saya pelajari. Maka saya jauh lebih nyaman dengan perubahan.

Bila saya tidak belajar dan tidak berubah dan tidak bertumbuh, maka akan terasa ada sesuatu yang sangat tidak benar dalam hidup saya. Kebiasaan belajar ini juga mendorong saya untuk lebih efektif dalam menggunakan waktu. Lebih pintar dalam mengatur prioritas. Tentu saja jadi jauh lebih pintar! 🙂

Efek sampingnya, apa yang saya pelajari akan saya share bersama anda semua. Maka banyaklah korban bahagia dari kebiasaan saya ^__^

Nah, bagaimana dengan anda? Apakah anda mempunyai keystone habit? Apakah habit yang anda punya sekarang telah membawa anda ke hasil yang anda inginkan? Jawablah pertanyaan ini. Jawablah pertanyaan ini demi anda dan juga demi keluarga anda.

Karena pertama-tama, kita yang membentuk kebiasaan, lalu kebiasaanlah yang membentuk kita!

Salam Dahsyat!

 

Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:

Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com