Like A Loving Mom

Loving mom

Ah, saya dulu punya sepeda. Sebuah sepeda Federal tua, tapi kalau dimainkan di kampung, tetap aja kelihatan keren. Saya tuh suka main di gang dekat rumah. Gangnya mendaki, dan berbatu. Jadi perjuangan mendayungnya kudu extra keras. Memang gak gampang, tapi saya gak cari yang gampang. Gak seru!!

Suatu hari seorang teman saya ngiler, minta dibonceng sepeda biru putih itu. Tentu saja dengan senang hati saya menyambut ajakannya. Dia duduk di batang sepeda saya. Kami meluncur turun di jalan berbatu dengan sangat kencang. Dasar namanya sepeda tua, remnya juga gak bagus. Sepeda yang kelebihan beban ini meluncur kencang. Pertamanya kami bersorak girang. Setelah itu kami harap-harap cemas. Berakhir dengan teriak keras. Sepeda naas itu terbalik bersama dua penumpangnya. Kaki tangan saya jelas luka-luka.

Pulang dari situ saya jelas dimarahin. Sudah luka, kena marah pula!! Saya yakin bukan hanya saya yang bernasib seperti itu, tapi ada banyak anak lain di dunia ini yang mengalami hal yang sama. Sudah jatuh ditimpa sepeda!

Namun saya tau di luar sana ada juga ibu-ibu berhati malaikat. Yang dengan tenang memeluk anaknya, membersihkan lukanya dan ngomong baik-baik. Hasilnya bakalan sama. Yang diomongin baik-baik sama yang dimarahin bakalan kapok juga. Namun jelas perasaannya beda antara dimarahin dan dipeluk.

Begitu juga dengan customer kita. Mereka gak selalu datang dalam keadaan senyum. Kadang mereka datang dalam keadaan cemberut dan marah-marah sama kita. Kadang mereka “baru jatuh dari sepeda”. Tentu saja anda punya dua pilihan. Mau jadi ‘ibu yang marah-marah’ atau ‘ibu yang baik’.

Anda bisa memilih untuk menghidangkan segelas air dingin untuk tamu tersebut, tersenyum padanya, mendengarkannya, dan bahkan memberikan sedikit extra untuknya. Anda bisa meng-upgrade paketnya, atau pilihan lainnya.

Lha, kenapa harus anda yang memperlakukan dia dengan baik? Kan dia bermasalahnya di luar, bukan sama anda.

Lebih bagus mana, dia bermasalah dengan anda lalu anda perbaiki…. atau dia bermasalah dengan orang lain lalu anda perbaiki. Lebih bagus mana?

Sekarang anda punya alasan extra untuk memberikan service lebih bagus kan?

Selamat menjadi ibu yang baik. Karena ibu yang baik selalu mencari-cari alasan untuk memberikan pelukan extra.

Salam Dahsyat!!!

 

 

Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:

Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com