Artikel ini saya dedikasikan untuk seorang sahabat yang malam ini bercerita tentang kisahnya yang sedang mengalami cobaan.

Sejak dulu sampai sekarang, saya yakin dengan pribahasa, “Hidup itu bagaikan roda.”

Saat berada di bawah, bersyukurlah… karena di saat anda benar-benar merasa terinjak, yakinilah itulah saat roda anda mulai naik     ^______^

 

“Pak Ronald, bagaimana caranya memotivasi diri sendiri? Rasanya begitu gampang memotivasi orang lain, namun sulit memotivasi diri sendiri”, begitu tanya beliau. Saya lalu bertanya, “Apa syaratnya agar ibu merasa bahagia?”

Beliau menjawab, “Saya bahagia kalau keluarga saya bahagia”. Lalu saya bertanya lagi, “Bagaimana syaratnya agar keluarga ibu bahagia?”

Beliau lalu mengungkapkan sebuah keadaan yang memang tidak gampang untuk dicapai. Tidak gampang, tapi bisa!! Pasti bisa. Saya punya iman, bisa!! Bukan hanya kepercayaan, namun iman. Di saat kepercayaan sudah berubah menjadi iman, anda tidak mempertanyakan lagi bagaimana caranya. Namun yakinlah, imanilah bahwa ini akan menjadi jauh lebih baik.

Sisi terbaik dari iman? Dia selalu terkabul. Selalu!!    ^_____^

Sebenarnya bagaimana sih CARANYA BAHAGIA? Begitu banyak orang merasa bahagia ketika berhasil mencapai suatu hal yang sulit, misalnya “Punya uang 100 juta”, “Kalau bisa pacaran dengan si A”, “Kalau naik pangkat”, dll.

Kita membuat syarat yang begitu sulit untuk bahagia. Lebih buruk lagi, kita meletakkan kunci bahagia di tangan orang lain. Syarat seperti, “Kalau pacarku tidak lagi merokok”, adalah syarat bahagia yang (mohon maaf) konyol. Kebahagiaan kita tidak terletak di tangan orang lain. Bila pacar tidak berhenti merokok lalu kita tidak akan bahagia selamanya?!?

Kebahagiaan kita terletak di tangan kita. Kita yang tentukan sendiri syarat bahagia ini. Buat syaratnya segampang mungkin. Saya pribadi juga mempunyai syarat untuk bahagia.

Syarat saya adalah, “Setiap kali saya menarik nafas dan bersyukur pada Tuhan, maka saya merasa bahagia”.  Maka di saat menulis artikel inipun, saya langsung menarik nafas & bersyukur. Tebak, apa yang terjadi? Saya langsung merasa bahagia!! Langsung!

Di saat saya bahagia, hormon endorphin dikeluarkan dari tubuh saya. Hormon ajaib yang bisa menyembuhkan begitu banyak penyakit. Hormon ajaib yang membuat kita jauh lebih sehat & bahkan lebih langsing (referensi: Miracle of Enzyme).

Di saat saya bahagia, maka saya akan menarik lebih banyak kebahagiaan kepada diri saya. Inilah yang dinamakan dengan Law Of Attraction (hukum tarik-menarik) yang mengatur setiap partikel kita sampai ke pergerakan planet.

Jadi mana yang duluan? Sukses dulu baru bahagia atau bahagia dulu baru sukses? Bagaimana menurut anda? Anda mungkin mau share?

PS: Saya sungguh berterima kasih banyak pada guru terbaik saya, Pak Tung Desem Waringin yang telah setulus hati mengajarkan ilmu ini.

 

Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:

Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com