Lomba Manjat Eskalator ( Perlukah Punya Produk  Yang Luar Biasa? Part 4 )

Dulu sewaktu masih kecil, saya suka naik eskalator. Namun yang namanya naik eskalator harus ada tantangannya! Kalau eskalatornya naik, saya akan berlari turun. Kalau eskalatornya turun, saya akan berlari naik. Jangan ditanya bahaya apa engga, jelas saja mama saya teriak!! Hehehehe.

Tapi tetap aja, kadang-kadang sampai gedepun masih bandel. Baru kemaren saya lagi-lagi melawan arus eskalator. Eskalatornya turun, saya dengan santainya naik sambil berusaha menjaga ketinggian. Buat apa sih iseng banget? Buat motret toko orang dari atas. Angle-nya bagus!

Ternyata semakin berumur semakin ‘berasa’. Kalau sekedar menjaga ketinggian di eskalator sih ok-lah. Kalau sudah dipaksa untuk balapan sampai ke atas, baru deh kelimpungan ambil nafas.

Bila dipikir-pikir, hidup kita ini memang bagaikan eskalator yang bergerak turun!

Apa yang menjadi produk unggulan tahun lalu, sudah jadi biasa saja sekarang. Delivery system (cara menyampaikan produk ke konsumen, mis: buka cabang, antar jemput, website) yang 3 bulan lalu tergolong mutakhir, bisa dengan gampang di-copy oleh perusahaan lain. Persaingan di produk dan delivery system menjadi pertempuran berdarah yang tidak ada akhirnya. Betul?

Bahkan dunia marketing yang tadinya merupakan ‘lahan subur’ menjadi tidak gampang lagi diandalkan. Banyaknya pemain baru, membuat suara kita semakin tidak terdengar.

iPad yang dulu terasa “Dahsyat Banget” saat diperkenalkan, perlahan turun menjadi “Wow”, lalu turun jadi “Oh yeah”, sekarang turun lagi menjadi “Sudah biasa”.

Semakin lama semakin berat memanjat eskalator ini. Untuk sampai ke puncak, kita harus bekerja luar biasa. Setelah sampai di puncak pun, tidak bisa istirahat karena ada saja yang mau memotong kita. Untuk bisa sukses, dulu Apple kerja keras membuat alat revolusioner yang namanya iPad. Namun tetap saja setelah itu tidak bisa istirahat karena ada Samsung, dkk.

Namun dunia service berbeda. Sekali saja anda mendapatkan service yang luar biasa, anda akan ingat seumur hidup. Sekali saja ditolong oleh orang lain, saat anda benar-benar membutuhkan, dia akan selalu dikenang.

Yang lebih menariknya lagi, orang akan jauh lebih senang membeli dari orang yang sudah dia percaya dan senangi. Saat dapat service luar biasa, orang akan setia sama kita dan menjadi pembela kita.

Bila cerita tentang service LUAR BIASA, saya teringat teman baik saya, Pak Tukiyo. Beliau adalah teman sekaligus guru saya yang Dahsyat! Saya pribadi menyarankan anda belajar tentang mindset dan hypnosis pada beliau J

Dulu Pak Tukiyo sempat naik motor bersama temannya. Naik motor ke luar kota. Ternyata di tengah jalan, ban motornya bocor. Padahal waktu itu sudah tengah malam, hujan pula. Tidak ada bengkel di sana. Maka mereka berdua terpaksa menepi dan mencari tempat istirahat.

Setelah mendorong motor cukup jauh, mereka menemukan sebuah rumah kecil. Ada bale-bale tempat di mana mereka bisa menumpang tidur di sana. Namun sebagai orang yang tau sopan-santun, mereka memutuskan untuk minta izin pada pemilik rumah terlebih dahulu, “Mohon maaf, bu. Kami kehujanan. Ban motor kami bocor. Apa boleh kami izin untuk menginap di sini?”

Setelah mendapat izin, mereka ketiduran karena kelelahan. Namun tidak lama kemudian, mereka dibangunkan oleh si ibu pemilik rumah, “Maaf nak, boleh bangun sebentar?”

Bingung, Pak Tukiyo bertanya, “Ada apa yah, bu?”

“Maaf yah, nak,” kata sang ibu, “Sebenarnya ibu gak enak mau bangunin. Namun sepertinya anak sedang kedinginan dan kelaparan. Maka tadi ibu masakkan nasi dan Indomie.” Ibu itu menjelaskan tulus.

Waduh, Pak Tukiyo langsung merasa terharu. Ibu itu mau bangun dan memasak nasi dan Indomie untuk orang yang tidak dikenalnya. Untuk orang yang mengganggu tidurnya. Untuk orang yang hanya numpang istirahat.

Akhirnya mereka makan dengan lahap dan kembali istirahat.

Di pagi hari, Pak Tukiyo dan temannya disambut oleh sang suami. Beliau datang menghampiri sambil minta maaf, “Nak, bapak mohon maaf yah. Tadi saat sedang tidur, bapak coba menambal bannya. Juga sudah bapak pompa. Namun bapak bukan orang bengkel. Jadi nanti tetap dibawa ke tambal ban yah. Maaf yah, nak.”

Cerita itu membuat beliau sungguh trenyuh. Terharu, mereka berdua berterima-kasih dan mohon pamit pada pasangan suami istri itu.

Kejadian itu membuat mereka sadar akan pentingnya melayani orang lain. Momen itu mengubah hidup beliau. Maka beliau berjanji, “Kapanpun dan dimanapun saya menemukan orang yang kesulitan dengan motornya, saya akan berhenti untuk menolong mereka.”

Sebuah service yang LUAR BIASA tidak akan pernah bisa anda lupakan. Akan membekas di hati anda begitu dalam.

Kini, setiap kali lewat jalan yang sama, Pak Tukiyo pasti singgah ke rumah pasangan suami istri itu. Berterima kasih atas jasa mereka.

Inilah yang terjadi saat service mencapai level LUAR BIASA. Memory itu akan tertanam begitu dalam di hati customer.

Kalau begitu ayo kita membangun Service. Anda setuju?

Salam Dahsyat !!

 

Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:

Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com